PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN PENGUJIAN STANDAR PROCTOR.

Authors

  • Irvan Riadi Tidak ada

Keywords:

CBR, Kapur, Stabilisasi Tanah, Tanah Lempung

Abstract

Kondisi jalan akses pelabuhan teluk tapang-bunga tanjung dominan berada di atas tanah lempung. Tanah lempung merupakan tanah yang memiliki sifat plastis yang apabila dalam kondisi kering menjadi keras dan menjadi plastis serta lengket dalam keadaan basah. sehingga daya dukung tanah tersebut rendah yang menyebabkan lapisan pondasi jalan pada konstruksi jalan terganggu. apabila ada sifat tanah yang masih kurang mampu untuk mendukung suatu bangunan maka harus diperbaiki terlebih dahulu agar mencapai daya dukung yang lebih optimal. Tanah lempung dapat diperbaiki dengan salah satu cara yaitu di stabilisasikan dengan cara penambahan kimia seperti kapur untuk meningkatkan nilai kepadatan tanah dan menurunkan nilai OMC. Adapun Pengujian yang telah dilakukan adalah analisa saringan, pengujian atterberg dan pengujian pemadatan. Kadar campuran kapur yang digunakan adalah 2%, 4%, 6% dan 8%. Dari pengujian kepadatan diperoleh hasil pada tanah asli sebesar 1,420 gr/cm3, campuran kapur dengan kadar 2% sebesar 1,435 gr/cm3, kadar 4% sebesar 1,446 gr/cm3 kadar 6% sebesar 1,463 gr/cm3 dan kadar 8% sebesar 1,496 gr/cm3. Serta nilai OMC pada tanah asli sebesar 27,15%, campuran kapur dengan kadar 2% sebesar 26,30%, kadar 4% sebesar 25,76%, kadar 6% sebesar 25,35% dan kadar 8% sebesar 24,74%. Hasil dari pengujian kepadatan mengelami kenaikan dengan penambahan kapur pada campuran kadar 8% serta menurunkan nilai OMC dan kapur dapat digunakan untuk stabilisasi tanah lempung.

 

Downloads

Published

06-05-2024